Perkembangan Proses Belajar Mengajar

Perkembangan proses belajar mengajar sekolah secara komprehensif sebagai berikut :

  1. Tahun Pelajaran 2007/2008
    Pada tahun awal berdiri, SMA Negeri 10 Singkawang hanya memiliki siswa kelas X dengan jumlah 114 siswa (rombel 3 Kelas )dengan intake 89 % Paket B dan 11 % lulus SMP. Adapun tenaga Pendidik yang mengajar pada saat itu 10 % berstatus guru Tetap dan sisanya Guru Tidak Tetap. Fasilitas yang digunakan seutuhnya pinjaman dari SMP Negeri 4 Singkawang. Kepala Sekolah pada periode ini Sudarmadji A.Md.Pd yang juga Kepala SMPN 4 Singkawang.

  2. Tahun Pelajaran 2008/2009
    Pada tahun ini berdasarkan kebijakan pemerintah kota Singkawang SMAN 9 Singkawang bergabung dengan SMA Negeri 10 Singkawang. Sehingga jumlah warga sekolah SMA Negeri 10 Singkawang bertambah cukup significan. Jumlah Siswa kelas XI 150 Siswa yaitu 49 Siswa Jurusan IPA (2 kelas)dan 101 Siswa jurusan IPS (3 Kelas), sehingga jumlah rombel menjadi 7 kelas. Adapun intake meningkat(kelas X) yaitu 43 % paket B dan 57 % lulus SMP. Tenaga pendidik yang mengajar 30 % guru tetap dan sisanya Guru tidak tetap. Pada dua tahun pelajaran berturut-turut pembinaan lebih ditekankan pada akademik motorik sehingga beragam prestasi diraih pada bidang ini. Kepala Sekolah pada periode ini Sudarmadji A.Md.Pd.

  3. Tahun Pelajaran 2009/2010
    Periode ini merupakan pertama kalinya bagi SMA Negeri 10 Singkawang untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif. Berbagai program dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang cerdas. Pada akhirnya Tingkat kelulusan pada tahun 2009/2010 adalah 93 % untuk jurusan IPA dengan peringkat ke-7 dan 91 % untuk jurusan IPS dengan peringkat ke-9 se Kota Singkawang. Jumlah rombel keseluruhan 10 kelas. Selain itu peningkatan yang significant juga terjadi pada intake siswa baru (kelas X)yaitu 100 % merupakan lulus SMP. Beragam prestasi pada bidang akademik motorik juga diraih pada tahun ini.Kepala Sekolah Pada periode ini Muhammad S.Pd.

  4. Tahun Pelajaran 2010/2011
    Periode ini tingkat kelulusan untuk jurusan IPA dan IPS dengan prosentase yang sangat memuaskan yaitu 100% dengan peringkat 3 se kota Singkawang. Intake yang masuk ke SMAN 10 Singkawang juga 100% lulus SMP. Jumlah rombel keseluruhan 8 Kelas. Pada tahun ini selain prestasi akademik motorik juga mulai ditekankan akademik intelektual pada siswa.Diharapkan siswa SMAN 10 Singkawang dapat bersaing secara akademik dan dapat menghadapi tantangan globalisasi. SMAN 10 juga sudah memiliki fasilitas gedung sendiri yang beralamat jalan Kom Yos Sudarso Kelurahan Kuala, Singkawang. Beragam prestasi juga tetap diraih oleh SMAN 10 Singkawang. Kepala Sekolah pada periode ini Drs. Gatot Hadi Subroto.

  5. Tahun Pelajaran 2011/2012
    Periode ini tingkat kelulusan untuk jurusan IPA dan IPS dengan prosentase yaitu 95,99% dengan . Intake yang masuk ke SMAN 10 Singkawang juga 100% lulus SMP (tanpa Paket). Jumlah rombel keseluruhan 10 Kelas. Sarana prasarana pada tahun ini cukup meningkat yaitu penambahan 4 ruang kelas baru di Kel. Kuala, penimbunan tanah, pembelian 15 unit komputer dan pembelian alat Band beserta sound system.

  6. Tahun Pelajaran 2012/2013
    Periode ini penerimaan Siswa Baru kelas X meningkat menjadi 4 Rombel. Untuk sarana dan prasarana juga sudah mulai meningkat yaitu dengan penambahan maubeler dan pembangunan Musholla (dana Masyarakat). Tetapi siswa kelas XI masih menumpang di SMP Negeri 4 sebanyak 4 kelas.

  7. Tahun Pelajaran 2013/2014
    Periode ini penerimaan Siswa Baru kelas X tetap 4 rombel. Untuk sarana dan prasarana ada tambahan yaitu berupa Ruang Kelas Baru (RKB) sebanyak 4 ruang, tempat parkir dan penambahan meubeler yang bersumber dari Dari APBD provinsi dan APBD Kota Singkawang. Dari tahun pelajaran 2010/2011 sampai tahun 2012/2013 SMA Negeri 10 Singkawang memakai 2 lokasi yaitu di Kelurahan kuala dan di SMP Negeri 4 Singkawang (Kel. Kp. Jawa). Hal ini cukup menyulitkan bagi guru maupun siswa. Terutama mengenai :

    • Keamanan dan kenyamanan.
      Siswa dan guru harus bolak balik dari kuala ke Kp. Jawa dan sebaliknya dikarenakan Ruang Lab. Komputer masih menumpang Di Ruang SMP Negeri 4. Selain itu siswa kelas XI harus ke Kuala untuk mengikuti mata pelajaran olahraga. Sedangkan untuk guru dalam satu hari harus mengajar di dua lokasi. Hal di atas tersebut mengakibatkan biaya tambahan yang cukup besar bagi siswa dan guru.

    • Menerapkan Kedisiplinan dalam Proses Belajar Mengajar.
      Sehubungan dengan adanya mobilisasi karena adanya 2 lokasi mengurangi keefektifan dalam proses belajar mengajar.

    • Penilaian Akreditasi Sekolah
      Pada pelaksanaan penilaian Akreditasi Sekolah Tahun 2011 SMA Negeri 10 Singkawang mendapat predikat C (Cukup) dikarenakan Sarana prasarana yang tidak memadai. Diharapkan pada Pemerintah Kota singkawang untuk dapat menambah Sarana Prasarana di SMA Negeri 10 Singkawang agar dapat memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat dan meningkatkan predikat akreditasi Sekolah.